BELAJAR MENULIS / PORTAL KEPENULISAN NUSANTARA
Napoleon Bonaparte berkata,"Saya lebih Takut kepada pena seorang penulis ketimbang seribu bayonet para prajurit yang terhunus." Mau belajar menulis, Hub : 081931916261
Rabu, 08 Juli 2009
ANUGERAH PENA FLP
ANUGERAH PENA merupakan penghargaan yang
diberikan FLP kepada kepada karya-karya terpuji yang dihasilkan oleh
anggota FLP. Ini adalah penyelenggaraan untuk ketiga kalinya, dan terangkai dalam hajatan Musyawarah Nasional (Munas) II FLP, 14-16 Agustus 2009 di Solo, Jawa Tengah.
Kategori-kategori Anugerah
Pena adalah:
Karya Fiksi TerpujiKarya Nonfiksi TerpujiCerpen TerpujiEsai Kritik terpujiPenulis TerpujiTokoh Sastrawan
TerpujiFLP Cabang Terpuji
Ketentuan pengajuan kandidat
pada setiap kategori di atas adalah:
1) Untuk kategori fiksi
dan non fiksi terpuji
Penulis secara individu
boleh mengirimkan karyanya atau bisa juga diajukan oleh cabang atau
wilayahnyaHarus mengirimkan
novel/buku aslinya beserta data penulisnyaPengirima n novel/buku
aslinya ditujukan pada:
d/a Rahmadiyanti
Jl. Raya Jagakarsa (Simadakarsa)
No. A-1
Jakarta Selatan 12620
2) Untuk kategori esai dan cerpen terpuji
- Penulis dapat mengirim naskahnya
secara perorangan atau bisa diajukan oleh cabang atau wilayahnya
- Harus mengirimkan bukti terbitnya
esai dan cerpen tersebut di media massa berupa kliping koran/majalahnya
Pengiriman bukti
terbit/kliping koran/majalah ditujukan pada:
d/a Rahmadiyanti
Jl. Raya Jagakarsa (Simadakarsa)
No. A-1
Jakarta Selatan 12620
dan softcopy naskahnya
dikirimkan ke email flp.pusat@gmail. com
3) Untuk kategori penulis terpuji, tokoh sastrawan terpuji, dan FLP cabang terpuji, ditentukan berdasar rekomendasi dari pengurus dan anggota FLP.
Panitia menunggu kiriman dan rekomendasi dari teman-teman, maksimal 29 Juli 2009. Untuk pertanyaan lebih lanjut, dapat dikirim via: flp.pusat@gmail. com.
salam,Panitia
Minggu, 28 Juni 2009
Beli Buku Digital secara Online
Oleh : Ali margosim
Beli buku secara online memang belum popular di tengah-tengah masyarakat kita. Masyarakat masih cenderung untuk berbelanja apa pun saja yang fisiknya dapat dilihat dan diraba/dipegang. Saya kira hal ini syarat mutlak. Begitupula halnya dengan berbelanja buku. Buku yang dicetak dalam bentuk hardcopy (print out), itulah buku yang dikenal oleh masyarakat kita pada umumnya.
Sementara kemajuan teknologi menghendaki keefisienan dan keefektifan yang lebih dalam berbagai hal. Kecanggihan produk, waktu yang relative pendek, biaya yang murah dan kemudahan dalam penggunaan menjadi daya tawar dari kemajuan teknologi, sehingga zaman kini lebih tepatnya disebut dengan zaman digital.
Sekarang dan kedepannya, dengan teknologi digital ini memungkinkan orang untuk melakukan banyak hal dulunya dianggap mustahil. Seperti halnya seorang mahasiswa, dosen atau guru mampu membawa ratusan bahkan ribuan buku yang beratnya hanya seberat laptop atau flash disk mereka. Ya, ratusan buku bahkan ribuan buku mereka tersebut dalam bentuk buku digital. Sangat berbeda halnya dengan hardbook (buku print out/buku yang ada di tangan anda sekarang), paling kuat anda membawanya antara 5-10 buku. Itu sangat memberatkan tentunya.
Pada kenyataannya, hanya sebagian kecil diantara kita yang masih setia menenteng banyak buku ke kampus, sekolah, kantor atau kemana pun. Hal ini sudah menjadi bukti kuat bahwa telah terjadi transisi yang besar dari zaman manual ke zaman digital, layaknya sekarang.
Walau buku digital cukup praktis, efisiensi waktu, efektif dan murah, kita tetap mengakui ada kelemahannya. Kelemahan buku digital adalah pada daya tahan baca kita di depan layar/monitor, banyak diantara kita yang bila telah membaca lebih dari satu jam matanya mulai lelah. Dan, kelemahan berikutnya jumlah computer/laptop atau PC lainnya yang masih kurang di tengah-tengah masyarakat.
Beli buku secara online. Dalam hal ini kita kenal amazon.com, salah satu toko buku online terbesar di amerika. Kembali ke keilmuan masyarakatnya, diakui maupun tidak ternyata mereka jauh lebih maju dengan masyarakat kita. Mereka sangat antusias dengan online. Kepercayaan mereka terhadap transaksi online tinggi. Bagaimana dengan Indonesia? Masyarakat kita butuh banyak waktu untuk bisa seperti mereka. Masyarakat Indonesia lebih banyak khawatirnya ketimbang percaya.
Mungkin kita butuh memahamkan masyarakat. Saya kira ada hal-hal yang harus diperhatikan ketika berbelanja secara online. Kita bisa memastikan bahwa situs yang menawarkan tersebut bisa dipercaya bukan fiktif belaka. Hal-hal tersebut diantaranya adalah sudah berapa lama situs itu online, baru/lama/sudah dikenal banyak orang, boleh baru asal menyertakan lengkap siapa pemiliknya yang disertai dengan CP yang bisa dihubungi, email dan alamat yang benar-benar ada jika dicari, isi tawaran logis atau tidak mengada-ada.
Amazon.com yang pada awalnya adalah toko buku online kini telah berkembang menjadi Toko Online terbesar yang tidak lagi hanya menjual buku tapi telah meluas hampir semua kebutuhan sehari-hari.
Bagaimana dengan Madinah Publisher.Com? Madinah Publisher.Com adalah penerbit buku-buku digital berkualitas, bergengsi, pertama di Indonesia. MP (Madinah Publisher.Com) menerbitkan naskah-naskah berkualitas dari berbagai jenre sekaligus berperan sebagai Toko Buku Digital. MP membantu menjualkan buku-buku digital anda secara online di berbagai penjuru dunia.
Dengan demikian, beli buku digital lewat online adalah gengsi tersendiri, mudah dan murah. Zaman digital bacaannya tentu buku-buku digital.
Minggu, 21 Juni 2009
Menulis Artikel untuk Mendapatkan uang
by Ali margosim
Bukan suatu rahasia lagi bahwa menulis dan mencetak artikel adalah salah satu jalan untuk mempromosikan bisnis anda. Keuntungan menulis artikel adalah:
Menjadikan anda sebagai seseorang yang ahli di bidangnya
Nama dan perusahaan anda tetap eksis di mata klien, meski anda tidak bisa berhubungan satu dengan yang lain
Menciptakan wahana buat anda untuk bertukar pendapat dengan klien dan strategi pemasaran
Menulis artikel untuk penerbitan lokal, perdagangan majalah, naskah berita, dan Web sites bisa menjadi target penjualan. Tetapi prakteknya tidak semudah teorinya, banyak orang membenci menulis atau tidak mempunyai waktu untuk memulainya. Banyak pula pebisnis dan penjual menyewa jasa perusahaan lain dan penulis lepas.
(seperti situs www.writeshoponline.com) sebuah situs untuk mendapatkan artikel dengan cepat. Tetapi jika ingin membuat sendiri, situs itu bisa menjadi pedoman anda tentang bagaimana anda harus memulai menulis. Ada 5 tips yang bisa menolong untuk tetap fokus dan pekerjaan terselesaikan.
Membatasi topik. Pastikan hanya ada satu ide pokok atau satu masalah yang di fokuskan dalam tiap artikel. Batasi banyak topik untuk menghindari kebingungan. Jika anda merasa membelok ke ide yang lain, maka simpan artikel itu untuk digunakan lain kali
Tulislah dalam bahasa percakapan. Pertahankan audiens berada dalam pikirannya dan cobalah menulis cara agar anda bisa berbicara kepada mereka. Bisnis menulis bisa mengunakan bahasa yang tidak formal. Khususnya artikel yang diterbitkan di Web. Ingat bahwa artikel anda ingin diterima dan dipahami target maka gunakanlah kalimat-kalimat yang singkat dan bahasa yang mudah dipahami akan memperoleh hasil yang bagus dari pada kata-kata asing yang membutuhkan kamus.
Menawarkan informasi. Ketika artikel anda adalah alat untuk membantu bisnis anda dan bukan sebuah iklan , maka jangan mengisinya dengan promosi tentang perusahaan anda, karena pembaca akan kehilangan minatnya. Sebaiknya tawarkan wawasan, tips, atau saran yang membuat mereka tahu tentang apa yang ingin mereka bicarakan. Ketertarikan tentang perusahaan anda dan apa yang bisa anda lakukan akan anda peroleh. Tetapi, untuk kepentingan artikel anda fokuslah dalam mengembangkan informasi yang dapat mereka gunakan.
Persingkatlah, terutama menulis dalam Web, sinkat itu penting. Sebelum mengirim banyak artikel untuk di publikasikan, bacalah beberapa kali dan potonglah bagian yang tidak penting. Pastikan tiap kata dihitung dan tiap kalimat mempunyai arti yang membantu dalam membicarakan ide utama anda.
Semoga tips di atas bisa menjadi cara dalam menerbitkan artikel untuk memeroleh hasil yang baik. Tetapi, jia anda ingin mendapatkan informasi yang lebih banyak lagi, kontak the writeshop.(x8rtp7ugcz)
Bukan suatu rahasia lagi bahwa menulis dan mencetak artikel adalah salah satu jalan untuk mempromosikan bisnis anda. Keuntungan menulis artikel adalah:
Menjadikan anda sebagai seseorang yang ahli di bidangnya
Nama dan perusahaan anda tetap eksis di mata klien, meski anda tidak bisa berhubungan satu dengan yang lain
Menciptakan wahana buat anda untuk bertukar pendapat dengan klien dan strategi pemasaran
Menulis artikel untuk penerbitan lokal, perdagangan majalah, naskah berita, dan Web sites bisa menjadi target penjualan. Tetapi prakteknya tidak semudah teorinya, banyak orang membenci menulis atau tidak mempunyai waktu untuk memulainya. Banyak pula pebisnis dan penjual menyewa jasa perusahaan lain dan penulis lepas.
(seperti situs www.writeshoponline.com) sebuah situs untuk mendapatkan artikel dengan cepat. Tetapi jika ingin membuat sendiri, situs itu bisa menjadi pedoman anda tentang bagaimana anda harus memulai menulis. Ada 5 tips yang bisa menolong untuk tetap fokus dan pekerjaan terselesaikan.
Membatasi topik. Pastikan hanya ada satu ide pokok atau satu masalah yang di fokuskan dalam tiap artikel. Batasi banyak topik untuk menghindari kebingungan. Jika anda merasa membelok ke ide yang lain, maka simpan artikel itu untuk digunakan lain kali
Tulislah dalam bahasa percakapan. Pertahankan audiens berada dalam pikirannya dan cobalah menulis cara agar anda bisa berbicara kepada mereka. Bisnis menulis bisa mengunakan bahasa yang tidak formal. Khususnya artikel yang diterbitkan di Web. Ingat bahwa artikel anda ingin diterima dan dipahami target maka gunakanlah kalimat-kalimat yang singkat dan bahasa yang mudah dipahami akan memperoleh hasil yang bagus dari pada kata-kata asing yang membutuhkan kamus.
Menawarkan informasi. Ketika artikel anda adalah alat untuk membantu bisnis anda dan bukan sebuah iklan , maka jangan mengisinya dengan promosi tentang perusahaan anda, karena pembaca akan kehilangan minatnya. Sebaiknya tawarkan wawasan, tips, atau saran yang membuat mereka tahu tentang apa yang ingin mereka bicarakan. Ketertarikan tentang perusahaan anda dan apa yang bisa anda lakukan akan anda peroleh. Tetapi, untuk kepentingan artikel anda fokuslah dalam mengembangkan informasi yang dapat mereka gunakan.
Persingkatlah, terutama menulis dalam Web, sinkat itu penting. Sebelum mengirim banyak artikel untuk di publikasikan, bacalah beberapa kali dan potonglah bagian yang tidak penting. Pastikan tiap kata dihitung dan tiap kalimat mempunyai arti yang membantu dalam membicarakan ide utama anda.
Semoga tips di atas bisa menjadi cara dalam menerbitkan artikel untuk memeroleh hasil yang baik. Tetapi, jia anda ingin mendapatkan informasi yang lebih banyak lagi, kontak the writeshop.(x8rtp7ugcz)
The Techniques of How to Write the Radio News Manuscript
by Ali Margosim
Although it is an audio media, the manuscript and the radio news are relation to the process of writing. But, the technique and the form of manuscript are different to another news media.
Because the radio rely on the listener’s ears, so the letter that will be explained must brief, but clear. According to the theory, it called KISS-Keep it short and simple. In order to flexible and sounds good. To write the radio manuscript, it must use a conversation language.
The important things in the writing manuscript are:
Don’t use the compound sentences
Don’t use the negative words
Don’t use the passive sentence
Don’t too much in using numbers especially the difficult numbers. If the fact of being forced, it must be simplied by using words such as around, about, between, more less, etc.
Don’t too much in using abbreviation
Don’t too much in using foreign term
To make easy for the newscaster, write the name, number, or foreign term with the pronunciation. Example 270 can be written in “two hundreds and seventy”. Writer can be written in “wraite”, etc.
The degree or strata usually is not be needed except if it has relation to the news contents
Remember, one news one story, one sentence one idea
Be usual to make an interesting headline to interest the listener
The duration is not too long
Although it is an audio media, the manuscript and the radio news are relation to the process of writing. But, the technique and the form of manuscript are different to another news media.
Because the radio rely on the listener’s ears, so the letter that will be explained must brief, but clear. According to the theory, it called KISS-Keep it short and simple. In order to flexible and sounds good. To write the radio manuscript, it must use a conversation language.
The important things in the writing manuscript are:
Don’t use the compound sentences
Don’t use the negative words
Don’t use the passive sentence
Don’t too much in using numbers especially the difficult numbers. If the fact of being forced, it must be simplied by using words such as around, about, between, more less, etc.
Don’t too much in using abbreviation
Don’t too much in using foreign term
To make easy for the newscaster, write the name, number, or foreign term with the pronunciation. Example 270 can be written in “two hundreds and seventy”. Writer can be written in “wraite”, etc.
The degree or strata usually is not be needed except if it has relation to the news contents
Remember, one news one story, one sentence one idea
Be usual to make an interesting headline to interest the listener
The duration is not too long
Minggu, 07 Juni 2009
MADINAH AWARD 2009
Mari kita sebarkan informasi luar biasa ini !
MADINAH AWARD 2009 merupakan program terdekat Madinah Publisher (MP). Penerbit memberikan penghargaan kepada para penulis lewat RESENSI BUKU.
PERSYARATAN :
1. karya sendiri
2. Untuk semua kalangan
3. Buku yang diresensi adalah buku terpilih Madinah Publisher yaitu Novel "Gelora Kerinduan Dalam Perjamuan Cinta" (GKDPC), buku ini bisa anda dapatkan di www.madinahpublishe r.com
4. Miliki nomor ID anda, yang anda dapatkan dari pembelian Novel GKDPC
5. Pendaftaran mulai 10 juni hingga 25 agustus 2009
6. Resensi ditulis dengan Maksimal 2 halaman, time news roman, A4, Spasi 1,5. sekaligus disertai Biodata lengkap dan nomor ID anda pada halaman terpisah.
7. kirimkan ke admin@madinahpublis her.com, Atau menghubungi Bp Rian ( 0857 273 44444)
8. Peserta TERBATAS, panitia berhak menolak resensi anda bila kuota sudah penuh.
PENGHARGAAN BAGI PEMENANG :
1. Trophi bergengsi Madinah Award 2009
2. Uang tunai senilai Rp 1.000.000 ;
3. Paket hadiah senilai Rp. 250.000;
PENGHARGAAN BAGI SETIAP PESERTA :
1. Paket hadiah senilai Rp. 200.000
note : Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat.
Bila anda butuh penjelasan lengkap
HUBUNGI KAMI : Bp Rian ( 0857 273 44444 ), email : penerbit.madinah@ yahoo.com/ admin@madinahpublis her.com
Kamis, 09 April 2009
Teknik Penulisan Naskah Berita Radio
Meskipun merupakan media audio, naskah dan berita radio tidak lepas dari tulis menulis. Hanya saja teknik dan bentuk tulisannya sangat berbeda dengan pembuatan naskah berita media cetak.
Karena radio mengandalkan telinga pendengar yang kemampuannya terbatas, maka tulisan yang disampaikan harus singkat namun jelas. Dalam teori penulisan berita radio, disebut KISS - Keep It Short and Simple. Agar tidak kaku dan enak didengar, untuk menulis naskah berita radio harus menggunakan bahasa tutur atau bahasa percakapan.
Hal-hal lain yang juga perlu diperhatikan dalam menulis naskah dan berita radio adalah:
* jangan menggunakan kalimat majemuk
* jangan menggunakan kata-kata negatif
* jangan menggunakan kalimat pasif
* jangan terlalu banyak menggunakan angka-angka apalagi angka-angka rumit. jika terpaksa, harus disederhanakan dengan menggunakan kata ’sekitar, berkisar, antara, kurang lebih’ dan lain sebagainya
* jangan terlalu banyak menggunakan singkatan
* jangan terlalu banyak memakai istilah asing
* untuk memudahkan penyiar / newscaster, tulis nama, angka atau istilah dalam bahasa asing sesuai cara bacanya. Misalnya: 270 ditulis duaratus tujuhpuluh. Writer ditulis wraiter, dll
* biasanya pangkat/titel/gelar tidak perlu digunakan, kecuali jika memang terkait erat dengan isi berita
* ingat, satu berita satu cerita, satu kalimat satu ide
* biasakan membuat lead atau kepala berita yang bisa menarik perhatian pendengar.
* durasi berita jangan terlalu panjang
source: radioclinic.com
Karena radio mengandalkan telinga pendengar yang kemampuannya terbatas, maka tulisan yang disampaikan harus singkat namun jelas. Dalam teori penulisan berita radio, disebut KISS - Keep It Short and Simple. Agar tidak kaku dan enak didengar, untuk menulis naskah berita radio harus menggunakan bahasa tutur atau bahasa percakapan.
Hal-hal lain yang juga perlu diperhatikan dalam menulis naskah dan berita radio adalah:
* jangan menggunakan kalimat majemuk
* jangan menggunakan kata-kata negatif
* jangan menggunakan kalimat pasif
* jangan terlalu banyak menggunakan angka-angka apalagi angka-angka rumit. jika terpaksa, harus disederhanakan dengan menggunakan kata ’sekitar, berkisar, antara, kurang lebih’ dan lain sebagainya
* jangan terlalu banyak menggunakan singkatan
* jangan terlalu banyak memakai istilah asing
* untuk memudahkan penyiar / newscaster, tulis nama, angka atau istilah dalam bahasa asing sesuai cara bacanya. Misalnya: 270 ditulis duaratus tujuhpuluh. Writer ditulis wraiter, dll
* biasanya pangkat/titel/gelar tidak perlu digunakan, kecuali jika memang terkait erat dengan isi berita
* ingat, satu berita satu cerita, satu kalimat satu ide
* biasakan membuat lead atau kepala berita yang bisa menarik perhatian pendengar.
* durasi berita jangan terlalu panjang
source: radioclinic.com
Menyiasati Peluang Diterbitkan (3)
3. Mengenal Visi dan Missi Media Massa
“Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat.” (QS. Fathir: 19).
Setiap surat kabar dan majalah mempunyai visi atau pandangan dan mempunyai arah kebijaksanaan atau misi tertentu yang berbeda. Warna tulisan yang diinginkan dari para penulis artikel, tentunya yang sesuai dengan visi dan misi yang diemban media cetak tersebut. Artinya, seorang harus fleksibel, mengetahui dengan jelas artikel seperti apa yang diinginkan suatu media. Majalah atau surat kabar yang mempunyai misi atau visi kesehatan, menginginkan artikel tentang kesehatan dan sudah tentu menolak artikel-artikel yang keluar dari visi dan misinya itu.
Surat kabar yang mempunyai visi atau misi khusus, seperti khusus kesehatan, ekonomi, olah raga, dan politik dengan sendirinya sudah menunjukan bahwa visi
dan misinya dalam bidang-bidang tersebut sehingga penulis tidak perlu menebak atau mengira-ngira lagi misi dan visi seperti apa yang diemban media tersebut.
Mengapa harus ada visi dan misi? Sebuah koran atau majalah didirikan dengan sebuah idealisme dan cita-cita. Idealisme dan cita-cita koran atau majalah tentu berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Konsekuensinya, masing-masing perusahaan surat kabar akan mempunyai sasaran pembaca sesuai dengan idealisme yang dibangunnya.
Sebagai contoh, ada sebuah koran yang mempunyai sasaran pembacanya adalah kelompok pengusaha, ekonom, dan merreka yang berkecimpung di sekitar dunia bisnis, misalnya harian Bisnis Indonesia (di Jakarta), Harian Neraca (di Jakarta), harian Suara Indonesia (di Surabaya). Ada pula sebuah koran yang diperuntukan bagi masyarakat secara umum dan jangkauan pembacanya bersifat nasional, sebagai contoh, Kompas, Republika, Suara karya, Pelita dan lain-lain.
Sebagian koran yang lain diterbitkan untuk memenuhi segmen pembaca yang bersifat lokal, atau terbatas satu daerah tertentu, misalnya harian Jayakarta untuk daerah DKI dan sekitarnya, harian Kedaulatan Rakyat untuk Daerah Istimewa Yogyakarta, harian Pikiran Rakyat untuk wilayah jawa Barat dan masih banyak lagi.
Aneka ragam jenis dan sasaran sebuah koran menyebabkan pihak redaktur di sebuah koran mempunyai policy tersendiri untuk menampilkan tulisan-tulisan bagi para pembacanya. Maka lahirlah apa yang disebut visi dan misi pada masing-masing media massa. Namun kebanyakan surat kabar atau majalah tidak mengkhususkan dalam bidang tertentu sehingga sulit ditebak atau diperkirakan isinya. Dalam hal ini seorang penulis dituntut untuk jeli dalam melihat apa yang diemban surat kabar atau majalah tersebut. Dengan kata lain, seorang penulis harus cermat melihat, artikel seperti apa yang diinginkan media cetak tersebut. Biasanya permasalahan ini menjadi kendala bagi penulis pemula.
Jika diumpamakan sebuah koran adalah sebuah toko, maka jenis toko biasanya bermacam-macam. Ada toko besi, toko lain, toko kue dan sebagainya. Sebagaimana layaknya sebuah toko, pemilik toko biasanya membutuhkan dagangan untuk dijual kepada pembelinya. Sebuah toko besi tentu hanya akan menerima dagangan-dagangannya yang berkaitan dengan barang-barang yang berupa besi dan sejenisnya. Ia tidak akan menerima dagangannya berupa kain atau kue. Demikian halnya dengan media massa. Ia hanya akan menerima tulisan-tulisan yang sesuai dengan visi serta misi media yang diembannya.
Memang untuk mengetahui visi dari sebuah media massa bukanlah pekerjaan yang gampang . Diperlukan pengamatan yang ciukup dan mungkin akan memakan waktu lama. Akan tetapi dengan mengetahui masing-masing visi yang ada pada media massa akan sangat membantu seorang penulis untuk dapat memilih media mana yang sesuai dengan masalah-masalah yang ditulisnya dan media mana yang kurang sesuai.
Cara sederhana yang mungkin dapat dilakukan untuk mengetahui visi dan misi koran antara lain, pertama, mencari informasi pada para penulis yang sudah sering menulis di salah satu media. Kedua, mengamatio sendiri, misalnya dengan berlangganan satu koran kemudian dipelajari model-model tulisan yang ada di dalamnya. Ketiga, berdasarkan pengalaman. Di sini penulis terjun langsuing, dengan cara terus menerus menulis pada beberapa media yang diinginkan. Jika tulisan tidak dimuat atau biasanya kemudian dikembalikan, itu pertanda tulisan itu tidak sesuai dengan keinginan redaktur. Dan jika hal ini dilakukan terus-menerus, seorang penulis akan menjadi tahu jenis-jenis tulisan mana yang sesuai dengan koran dan mana yang tidak sesuai. Akan tetapi perlu diingat, sebuah tulisan yang tidak diomuat belum tentu tidak sesuai dengan visi sebuah koran, bisa jadi hal tersebut disebabkan oleh banyaknya penulis yang menulis pada satu persoalan yang dianggap sama. Sehingga dengan terpaksa tulisan kita yang dikalahkan. Atau barangkali ada sebab-sebab lain.
Diantara sejumlah masalah yang menjadi pertimbangan bagai redaktur sebuah koran untuk dimuatnya sebuah tulisan, antara lain, tema atau topik tulisan , gaya bahasa, keaktualan persoalan yang dibahas, kesesuaian isi atau materi tulisan dengan latar belakang keilmuan penulis, dan sebagainya. Dengan mengetahui kodel-model tulisan yang disukai atau menjadi visi berbagai macam koran , berarti memberi peluang lebih besar untuk dapat dimuatnya tulisan-tulisan yang kita buat. (Ahmad Bahar: 1996).
Dengan mengetahui visi dan misi suatu media, seorang penulis sudah bisa menghemat tenaga dan mengefisienkan waktu. Karena jika artikel salah kirim, bukan saja rugi waktu tapi juga rugi tenaga dan uang.
Untuk iu selayaknya sebelum artikel dibuat, seorang penulis harus pandai memprediksi, kemana artikel tersebut nantinya dikirim. Bahkan seorang penulis profesional bukan hanya sebatas mengetahui visi dan misi suatu media, tetapi gaya bahasa dan model judul suatu media sudah berada dalam pikirannya. Hal ini memang sulit untuk penulis pemula, namun jika rajin mengamati setiap media cetak dan terbiasa membuat artikel, lambat laun akan memahaminya.
4. Strategi Pengiriman Tulisan
Tidak jarang tulisan yang secara isi pantas dimuat, namun kemudian dikembalikan, karena tidak mungkin memuatnya pada waktu yang tepat berhubung terbatasnya ruang atau berbenturan dengan tulisan lain, yang dipandang redaksi lebih baik.
Untuk lebih memperbesar kemungkianan pemuatan tulisan kita di media massa, maka selain kita memperhatikan moment yang tepat, hendaknya kita juga tidak cuma membuat kemudian menunggu satu tulisan. Buatlah terus beberapa tulisan yang berbeda-beda, sebarkan ke berbagai media massa. Untuk pemilihan medianya sendiri, bagi pemula ada baiknya, yang skupnya lokal terlebih dulu, dengan bonaviditas memilih mulai yang paling rendah.
Ada beberapa keuntungan penulis pemula mengirimkan tulisannya kemedia lokal, atau media yang masih berkembang, diantaranya:
a. Saingan tidak terlalu banyak dan tidak terlalu berat;
b. Redaksi juga lebih banyak kesempatan untuk membantu mengkoreksi tulisan kita
c. Peluang pemuatan akan lebih besar. Sementara dengan dimuatnya tulisan kita, tentu akan menambah motivasi baru untuk lebih produktif lagi dan lebih berkualis lagi dalam menulis.
by Aef Kusnawan
“Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat.” (QS. Fathir: 19).
Setiap surat kabar dan majalah mempunyai visi atau pandangan dan mempunyai arah kebijaksanaan atau misi tertentu yang berbeda. Warna tulisan yang diinginkan dari para penulis artikel, tentunya yang sesuai dengan visi dan misi yang diemban media cetak tersebut. Artinya, seorang harus fleksibel, mengetahui dengan jelas artikel seperti apa yang diinginkan suatu media. Majalah atau surat kabar yang mempunyai misi atau visi kesehatan, menginginkan artikel tentang kesehatan dan sudah tentu menolak artikel-artikel yang keluar dari visi dan misinya itu.
Surat kabar yang mempunyai visi atau misi khusus, seperti khusus kesehatan, ekonomi, olah raga, dan politik dengan sendirinya sudah menunjukan bahwa visi
dan misinya dalam bidang-bidang tersebut sehingga penulis tidak perlu menebak atau mengira-ngira lagi misi dan visi seperti apa yang diemban media tersebut.
Mengapa harus ada visi dan misi? Sebuah koran atau majalah didirikan dengan sebuah idealisme dan cita-cita. Idealisme dan cita-cita koran atau majalah tentu berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Konsekuensinya, masing-masing perusahaan surat kabar akan mempunyai sasaran pembaca sesuai dengan idealisme yang dibangunnya.
Sebagai contoh, ada sebuah koran yang mempunyai sasaran pembacanya adalah kelompok pengusaha, ekonom, dan merreka yang berkecimpung di sekitar dunia bisnis, misalnya harian Bisnis Indonesia (di Jakarta), Harian Neraca (di Jakarta), harian Suara Indonesia (di Surabaya). Ada pula sebuah koran yang diperuntukan bagi masyarakat secara umum dan jangkauan pembacanya bersifat nasional, sebagai contoh, Kompas, Republika, Suara karya, Pelita dan lain-lain.
Sebagian koran yang lain diterbitkan untuk memenuhi segmen pembaca yang bersifat lokal, atau terbatas satu daerah tertentu, misalnya harian Jayakarta untuk daerah DKI dan sekitarnya, harian Kedaulatan Rakyat untuk Daerah Istimewa Yogyakarta, harian Pikiran Rakyat untuk wilayah jawa Barat dan masih banyak lagi.
Aneka ragam jenis dan sasaran sebuah koran menyebabkan pihak redaktur di sebuah koran mempunyai policy tersendiri untuk menampilkan tulisan-tulisan bagi para pembacanya. Maka lahirlah apa yang disebut visi dan misi pada masing-masing media massa. Namun kebanyakan surat kabar atau majalah tidak mengkhususkan dalam bidang tertentu sehingga sulit ditebak atau diperkirakan isinya. Dalam hal ini seorang penulis dituntut untuk jeli dalam melihat apa yang diemban surat kabar atau majalah tersebut. Dengan kata lain, seorang penulis harus cermat melihat, artikel seperti apa yang diinginkan media cetak tersebut. Biasanya permasalahan ini menjadi kendala bagi penulis pemula.
Jika diumpamakan sebuah koran adalah sebuah toko, maka jenis toko biasanya bermacam-macam. Ada toko besi, toko lain, toko kue dan sebagainya. Sebagaimana layaknya sebuah toko, pemilik toko biasanya membutuhkan dagangan untuk dijual kepada pembelinya. Sebuah toko besi tentu hanya akan menerima dagangan-dagangannya yang berkaitan dengan barang-barang yang berupa besi dan sejenisnya. Ia tidak akan menerima dagangannya berupa kain atau kue. Demikian halnya dengan media massa. Ia hanya akan menerima tulisan-tulisan yang sesuai dengan visi serta misi media yang diembannya.
Memang untuk mengetahui visi dari sebuah media massa bukanlah pekerjaan yang gampang . Diperlukan pengamatan yang ciukup dan mungkin akan memakan waktu lama. Akan tetapi dengan mengetahui masing-masing visi yang ada pada media massa akan sangat membantu seorang penulis untuk dapat memilih media mana yang sesuai dengan masalah-masalah yang ditulisnya dan media mana yang kurang sesuai.
Cara sederhana yang mungkin dapat dilakukan untuk mengetahui visi dan misi koran antara lain, pertama, mencari informasi pada para penulis yang sudah sering menulis di salah satu media. Kedua, mengamatio sendiri, misalnya dengan berlangganan satu koran kemudian dipelajari model-model tulisan yang ada di dalamnya. Ketiga, berdasarkan pengalaman. Di sini penulis terjun langsuing, dengan cara terus menerus menulis pada beberapa media yang diinginkan. Jika tulisan tidak dimuat atau biasanya kemudian dikembalikan, itu pertanda tulisan itu tidak sesuai dengan keinginan redaktur. Dan jika hal ini dilakukan terus-menerus, seorang penulis akan menjadi tahu jenis-jenis tulisan mana yang sesuai dengan koran dan mana yang tidak sesuai. Akan tetapi perlu diingat, sebuah tulisan yang tidak diomuat belum tentu tidak sesuai dengan visi sebuah koran, bisa jadi hal tersebut disebabkan oleh banyaknya penulis yang menulis pada satu persoalan yang dianggap sama. Sehingga dengan terpaksa tulisan kita yang dikalahkan. Atau barangkali ada sebab-sebab lain.
Diantara sejumlah masalah yang menjadi pertimbangan bagai redaktur sebuah koran untuk dimuatnya sebuah tulisan, antara lain, tema atau topik tulisan , gaya bahasa, keaktualan persoalan yang dibahas, kesesuaian isi atau materi tulisan dengan latar belakang keilmuan penulis, dan sebagainya. Dengan mengetahui kodel-model tulisan yang disukai atau menjadi visi berbagai macam koran , berarti memberi peluang lebih besar untuk dapat dimuatnya tulisan-tulisan yang kita buat. (Ahmad Bahar: 1996).
Dengan mengetahui visi dan misi suatu media, seorang penulis sudah bisa menghemat tenaga dan mengefisienkan waktu. Karena jika artikel salah kirim, bukan saja rugi waktu tapi juga rugi tenaga dan uang.
Untuk iu selayaknya sebelum artikel dibuat, seorang penulis harus pandai memprediksi, kemana artikel tersebut nantinya dikirim. Bahkan seorang penulis profesional bukan hanya sebatas mengetahui visi dan misi suatu media, tetapi gaya bahasa dan model judul suatu media sudah berada dalam pikirannya. Hal ini memang sulit untuk penulis pemula, namun jika rajin mengamati setiap media cetak dan terbiasa membuat artikel, lambat laun akan memahaminya.
4. Strategi Pengiriman Tulisan
Tidak jarang tulisan yang secara isi pantas dimuat, namun kemudian dikembalikan, karena tidak mungkin memuatnya pada waktu yang tepat berhubung terbatasnya ruang atau berbenturan dengan tulisan lain, yang dipandang redaksi lebih baik.
Untuk lebih memperbesar kemungkianan pemuatan tulisan kita di media massa, maka selain kita memperhatikan moment yang tepat, hendaknya kita juga tidak cuma membuat kemudian menunggu satu tulisan. Buatlah terus beberapa tulisan yang berbeda-beda, sebarkan ke berbagai media massa. Untuk pemilihan medianya sendiri, bagi pemula ada baiknya, yang skupnya lokal terlebih dulu, dengan bonaviditas memilih mulai yang paling rendah.
Ada beberapa keuntungan penulis pemula mengirimkan tulisannya kemedia lokal, atau media yang masih berkembang, diantaranya:
a. Saingan tidak terlalu banyak dan tidak terlalu berat;
b. Redaksi juga lebih banyak kesempatan untuk membantu mengkoreksi tulisan kita
c. Peluang pemuatan akan lebih besar. Sementara dengan dimuatnya tulisan kita, tentu akan menambah motivasi baru untuk lebih produktif lagi dan lebih berkualis lagi dalam menulis.
by Aef Kusnawan
Langganan:
Postingan (Atom)