Senin, 23 Maret 2009

blogger buku dicari penerbit


Oleh: Yayat Cipasang
(sumber: www.inilah.com)

Jakarta- Berkembangnya dunia internet khususnya blog telah membuat industri buku di Tanah Air ikut kecipratan dampaknya.

Industri perbukuan kini tidak harus memasang iklan mahal untuk mempromosikan buku, tetapi cukup memajang di dunia maya atau blog, baik blog milik sendiri atau milik orang lain.

Sebelum berkembang blog, penerbit buku kerap harus meminta 'bantuan' atau 'menyewa' perensi andal agar ulasan bukunya bisa mejeng di sebuah koran nasional. Atau kalau tidak menyewa, bekerja sama dengan redaktur koran tersebut agar bukunya tampil dalam rubrik ulasan buku di koran tersebut.

Kini, eranya lain dan sudah bergeser. Penerbit buku tidak lagi ngotot agar ulasan bukunya tampil di koran nasional. Mereka malah lebih senang menggunakan jasa peresensi amatir dan ada juga yang profesional untuk mengulas bukunya di blog pribadi masing-masing penulis.

Budayawan Taufik Rahzen termasuk yang mengakui eksistensi peresensi amatir dalam blog pribadi tersebut. Menurut Taufik dalam sebuah acara di Indonesia Boekoe, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, blogger buku merupakan sarana demokratisasi pemaknaan buku.

Kini, kata Taufik Rahzen, tafsiran buku tidak lagi didominasi media-media besar yang harus melalui proses editorial. Tepat atau tidak resensi yang dilakukan para blogger terhadap buku-buku yang terbit tidak menjadi soal. Desentralisasi pendapat itu yang akan memberikan kontribusi besar dalam masa depan dunia buku.

Endah Sulwesi, pemilik blog buku perca.blogdrive.com menyatakan, penerbit buku sekarang dengan senang hati meminta blogger ini untuk merensinya. Artinya mereka membaca kemudian memberikan pendapatnya.

Namun diakui Endah, memberikan penilaian itu kadang-kadang mengandung risiko. Apalagi jika dia kenal dengan penulisnya. Namun tetap kejujuran penulis blogger inilah yang akan memberikan makna lebih jauh arti sebuah buku.

Penerbit buku Gramedia, Mizan, Serambi, Ufuk Press termasuk yang menyambut gembira kehadiran para blogger buku ini. Setiap terbit buku baru, saat itu juga para blogger buku dikirimi sejumlah buku.

Pemilik blogger buku lainnya yang kerap menerima buku-buku baru dari penerbit seperti Gramedia dan Mizan adalah H. Tanzil. Peresensi asal Bandung ini memuat ulasan buku yang dimuat di media konvensional atau ada yang hanya untuk kepuasan sendiri di blog pribadinya dengan alamat bukuygkubaca.blogspot.com

Tanzil sejatinya adalah seorang akuntan perusahaan partikelir di Bandung. Namun hobinya menulis dan membaca telah mengantarkannya sebagai salah satu penulis ulasan buku paling produktif. Sejumlah ulasan bukunya pernah dimuat di Koran Tempo dan media lokal lainnya.

Peresensi lainnya adalah Nur Mursidi yang memiliki blog etalasebuku.blogspot.com. Selain blogger, Mursidi juga dikenal sebagai peresensi profesional. Ulasan bukunya bertebaran di media nasional dan lokal. Belum lama ini blog bukunya dikukuhkan sebagai juara pertama Lomba Blog Buku dalam Pesta Buku Jakarta 2008.

Kehadiran blogger buku tidak hanya menyuburkan wacana dalam dunia tulis-menulis dan demokrasi dalam berpendapat tetapi juga memberikan sumbangsih yang tidak sedikit atas maraknya industri perbukuan nasional. [L1]